Skip to main content

Posts

Showing posts from 2011

Save The Earth! #Di kantor Juga Bisa..:)

Isu tentang Global Warming emang telah menjadi topik yang cukup hot beberapa tahun belakangan ini. Sebenarnya sih, isu ini adalah isu lama , hanya saja baru beberapa tahun belakangan ini beken and mendapat perhatian serius dari warga bumi.  Gak heran, soalnya kita sudah mulai merasakan dampaknya. Cuaca ekstrim, panas yang membara *terlebih di kota khatulistiwa kayak Palu*, musim yang tak menentu, matinya beberapa species tertentu, es kutub mencair,  dan tenggelamnya daratan.*glek Sayang seribu sayang gak semua orang peduli akan hal in. Mungkin nanti, bila dampaknya semakin parah baru kita sadar. Tapi apa guna, kalo bumi udah marah?? Sebenarnya gak susah loh mengurangi dampak global warming*pake istilah ‘mengurangi’ & bukan ‘mencegah’ coz emang udah kejadian Banyak hal-hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak Global Warming. Kita gak harus turun lapangan buat menanam pohon kayak kampanye yang sering kita liat di tipi-ti

STILL ABOUT NOVEMBER

Masih tentang November, Orang yang lahir di bulan November konon katanya memiliki ciri-ciri sifat sebagai berikut: Sukar untuk dimengerti atau difahami sikapnya.(ya!) Berfikiran ke depan.(ya!) Berfikiran unik dan bijak.(ya!) Penuh dengan idea-idea baru yang luar biasa.(ya!) Pemikiran yang tajam.(setajam silet!maybe ya) Daya firasat yang sangat halus dan tinggi.(ya!) Bagus untuk jadi Dokter.(dokter malpraktek, ya!) Cermat dan teliti.(tidak) Sifat yang berahasia, pandai mengorek dan mencari rahasia.(ya!) Banyak berfikir, kurang bicara tetapi mesra.(ah yang benar, jadi maluu.#ngok!) Berani, pemurah, setia, dan sabar.(Ah jangan terlalu memuji#bersemu) Terlalu degil dan keras hati.(masa iya?) Tidak suka marah kecuali digugat.(hmmm...) Pandai mendorong diri sendiri.(ya!) Tidak menghargai pujian.(apalagi pujian yang bullshit bin gombal, sangat ya!) Kekuatan semangat dan daya juang yang sangat tinggi dan apabila hendak sesuatu akan mencoba sampai berhasil.(sangat YA!) Kasih s

BLESSED NOVEMBER! Saat Hidup dimulai dan Mimpi berhasil digapai.

Bulan November, 22 tahun yang lalu, saya merasakan udara dunia untuk pertama kalinya. Hari Selasa. Ya, hari selasa..saya ingat, tidak, maksud saya ibu saya yang ingat, katanya hari selasa. Saya dilahirkan, dalam kondisi sehat walafiat, tanpa cacat, tanpa kekurangan dan tanpa busana (deg!). Sebagai manusia baru, berbagai doa dan harapan Papa dan Mama tasbihkan atas saya. Itulah mengapa hingga saat ini, saya tumbuh menjadi gadis baik hati yang cukup cantik, cukup pintar, cukup menarik, pokoknya serba cukup dan pas-pasan. Hikss...tapi saya selau ber-Thanks God! atas semua pemberian Tuhan atas saya. Hanya dengan syukur, kita bisa ikhlas#mendadak akhwat. Seperti bayi pada umumnya, sayapun diberi nama, bukan oleh mama saya, bukan oleh papa saya, tapi oleh saudara sepupu saya. Saya harus berterima kasih kepada sepupu saya itu karena telah menyelamatkan saya dari sebuah nama yang "gak banget' yang awalnya akan diberikan oleh mama pada saya. HINDUN! itulah nama saya a

KEN ( Sebuah Cerpen yang terinspirasi dari pengalaman pribadi)

Aku berjalan setengah berlari, memeluk tubuh kurusku yang menggigil kedinginan. Parah, minus enam derajat celcius, umpatku dalam hati. Padahal ini sudah musim semi, bukan lagi winter. Tapi kenapa dinginnya masih menusuk-nusuk ya? “ This is warmer than 2 months ago ”aku teringat kata-kata Jihoon, teman Koreaku yang telah beberapa tahun menetap di Iowa. Warmer ??!Warmer bagaimana??aku sudah mengenakan 3 jaket tebal, tapi udara dingin masih saja merasuk hingga ke rusuk. Aku melirik arlojiku, masih 10 menit lagi dari janji yang kami tentukan. Tapi aku harus tiba di apartemen Ken sebelum pukul 5. “Orang Amerika itu tepat waktu” aku teringat kata-kata ayahku. Kalau bukan karena janji dengan Ken, mana mau aku keluar di hari minggu yang dingin seperti ini. Ah, Ken..wajah tampannya terbayang. Betapa baiknya pemuda Amerika ini. Sejak hari pertamaku di Iowa, dia selalu membantuku. Aku ingat waktu pertama kali aku tiba di Ames sebulan yang lalu. Waktu itu, untuk pertama kalinya a

Antara Solat dan 'Grand Prize' berhadiah Unta

Kemarin, sembari menunggu seseorang yang 'penting' di kampus, saya ngobrol gak jelas en ketawa-ketiwi sama seorang teman. Tanpa kami sadari adzan zhuhur telah berkumandang. Teman sayapun berkata: "Wah, dah jam istirahat, jadi gimana nih?kita tunggu atau kau pergi solat dulu?" Saya:"Hmmm....(menimbang-nimbang) Teman saya: "Tau gak ka, kemarin saya dengar ceramahnya ustad Maulana, katanya kalo orang yang solat di awal waktu ibarat kata dia memperoleh hadiah Unta" Saya:" Ooo...Kalo orang yang solat di tengah waktu?" Teman saya: "Seperti mendapaat Sapi" Saya: "Hmmm,,, kalo di akhir waktu?" Teman Saya:"Mendapat kambing" Saya:"Hmmm,,,(diam sejenak) Teman saya:"So??"Kita solat dulu or tetap menunggu? Saya:"Hmmmmmmmm.....(diam sejenak dan berpikir)"Harga unta sama sapi mahalan mana ?" Teman saya:(GUBRAK!)*Jatohh.. "Meneketehe" Saya: "Hmmm..kayakn

Antara Solat dan 'Grand Prize' berhadiah Unta

Kemarin, sembari menunggu seseorang yang 'penting' di kampus, saya ngobrol gak jelas en ketawa-ketiwi sama seorang teman. Tanpa kami sadari adzan zhuhur telah berkumandang. Teman sayapun berkata: "Wah, dah jam istirahat, jadi gimana nih?kita tunggu atau kau pergi solat dulu?" Saya:"Hmmm....(menimbang-nimbang) Teman saya: "Tau gak ka, kemarin saya dengar ceramahnya ustad Maulana, katanya kalo orang yang solat di awal waktu ibarat kata dia memperoleh hadiah Unta" Saya:" Ooo...Kalo orang yang solat di tengah waktu?" Teman saya: "Seperti mendapaat Sapi" Saya: "Hmmm,,, kalo di akhir waktu?" Teman Saya:"Mendapat kambing" Saya:"Hmmm,,,(diam sejenak) Teman saya:"So??"Kita solat dulu or tetap menunggu? Saya:"Hmmmmmmmm.....(diam sejenak dan berpikir)"Harga unta sama sapi mahalan mana ?" Teman saya:(GUBRAK!)*Jatohh.. "Meneketehe" Saya: "Hmmm..kayak

Be On Time or You will Regret!

Seperti yang kita dengar tentang Amerika bahwa waktu adalah sesuatu yang krusial. Time is Money . Orang Amerika sangatlah menghargai waktu. Sebagai orang Indonesia, kita kenal betul tabiat masyarakat kita. Soal waktu, kita dikenal dan mengenal diri kita sendiri sebagai penganut jam karet. Kita tak bisa memungkiri hal itu sebab kenyataannya memang demikian (meski tidak semua orang Indonesia demikian). Selama di AS saya selalu berusaha untuk be on time dan mengikuti ritme kehidupan a la Amerika. Saya malu bila datang terlambat ke kelas. Bukan karena apa, tapi karena selama di AS, saya dan teman-teman bukan hanya merepresentasikan diri kami secara individu tetapi juga citra bangsa kami,Indonesia sebab ketika kami melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan, bukan hanya nama kami yang dipertanyakan tapi asal muasal kami juga akan terbawa-bawa. Saya sadar betul hal itu. Oleh sebab itu, selama program IELSP ini, saya sebisa mungkin untuk tetap menjaga nama baik bangsa d

Good Bye Stories #Part II

Sekitar 45 menit van kami melaju menuju Ibu kota Iowa, Des Moines. Pukul 6 lebih sedikit, kami tiba di DSM International Airport. Meski matahari telah bersinar, udara masih tetap menusuk. Angin pagi Iowa, membuat saya menggigil. Setelah semua barang diturunkan, kami segera chek in untuk flight menuju Minnesota. Sebelumnya, kami mengucapkan salam perpisahan kepada Jared dan Jessie, pengajar di IEOP yang telah menyempatkan diri untuk mengantar kami hingga ke Des Moines. ‘Paman Jessie’ lelaki datar yang mengatai dirinya sendiri sebagai pribadi yang membosankan, tersenyum ke  arah kami sesaat ketika kami hendak masuk ke bandara. Ah, Jessie…bagaimanapun, saya tidak akan pernah lupa, ketabahannya menemani dan menjaga kami selama  trip di Chicago sebulan yang lalu. Kami terbang ke Mineapollis sekitar pukul 8 pagi dengan menumpang Delta Airlines berukuran mini.  Checkin at DSM Airport Di Mineapolis, kami harus menunggu cukup lama sebelum board

Good Bye Stories #Part 1

Waktu, melesat-lesat begitu cepat. Berlari begitu kencang, meninggalkan jejak-jejak memori dalam kehidupan. Rasanya hanya sekejap, 2 bulan berlalu begitu cepat..dan tibalah kami harus meninggalkan negeri Paman Sam. Program IELSP kami telah berakhir. Saya ingat bagaimana perasaan kami,para IELSPer Iowa di hari-hari terakhir kami di sana. Perasaan kami campur aduk, tetapi perasaan sedih  adalah yang paling mendominasi. Sedih, ya tentu saja. Sedih meninggalkan semua hal baru yang telah kami kenal di Amerika, Ms.Xiong, teman2 Internasional student, teman2 sesama Indonesia, para Instruktur IEOP, kehidupan AS yang perlahan,kami telah terbiasa. Kami telah memiliki keluarga di sana. Kami merasa nyaman, meski tentu saja, tidak ada tempat di dunia ini yang senyaman tanah air. Di hari-hari terakhir, saya dan teman-teman memilih untuk menikmati hari-hari terakhir kami dengan hal-hal yang menyenangkan. Kami lebih sering ngumpul bersama, mempererat pertemanan kami

STORY OF SNOW #Chapter 2

Hari-hari berikutnya di Iowa, saya masih tetap excited dengan salju. Begitu juga teman-teman lainnya. Suatu pagi, di hari ke 3 saya di Iowa, Salju kembali turun. Saya baru saja selesai mandi ketika roomate saya,Lyla bilang: "Wow, di luar turun salju!" Saya mengintip dari jendela kamar, dan benar. Butiran-butiran putih seperti kapas turun dari langit perlahan-lahan. Pohon cemara di sekitar apartemen mulai memutih ditimpa salju. Saya mendengar celotehan beberapa anak di luar, rupanya teman-teman dari apartemen sebelah yang sedang menikmati snowfall pertama mereka. Dengan segera saya mengambil kamera dan bergabung bersama mereka. Tak menyadari bahwa saya hanya menggunakan kemeja tipis, gloves, dan sendal jepit. Yeah..sendal jepit!                                                    Excited bermain salju, lupa pake jaket..hoho Witro and Vita before going to campus Setelah asyik foto-foto, teman-teman mulai menuliskan nama orang-orang terkasih mereka di a

Story Of Snow # Chapter 1

Terlahir dan tinggal di negeri tropis, rasanya wajar bagi saya bila merasa 'excited ' berlebihan ketika pertama kali melihat salju dan merasakan winter di negeri Paman Sam beberapa waktu lalu. Di Indonesia, negara dua musim beriklim tropis, salju adalah hal yang mustahil. Sejak kecil, saya ingin sekali merasakan salju seperti yang kerap saya tonton di film-film. Kebetulan paman,kakak dan sahabat saya,Anggi,telah lebih dulu menginjakkan kaki di negeri bersalju,Denmark Amerika dan Kanada. Kepada mereka saya bertanya-tanya penuh rasa ingin tahu dengan mata yang berbinar-binar lebay. Kepada om saya,tahun 1996: Saya:"Om bagaimana rasanya salju Om saya: "Dingin" Saya:Om'salju bisa dimakan?" Om saya:"Tidak, kotor karena diinjak-injak.. Saya: "Kalo yang baru turun dari langit?' Om saya:"Banyak es di kulkas yang bisa di makan(-_-') Saya: (* membayangkan salju turun dari langit, saya berlarian, menengadah,membuka mulut dan &

SPRING IN ILLINOIS (Catatan Perjalanan Singkat di Kampung Abraham Lincoln Part II)

MULTI ETNIS (Sambungan) Individualistik masyarakat kota besar pun nampak dikeseharian masyarakat Chicago. Tidak ada senyum basa-basi seperti yang biasa dilakukan masyarkat Ames bila berpapasan di jalan. Diversity di Chicago juga sangat Nampak. Orang-orang dari berbagai ras dan etnis nampak dimana-mana. Menurut pengamatan saya, Tidak susah untuk menemukan muslimah berjilbab di kota ini, sebab selama beberapa hari saya di sana, tidak jarang saya melihat atau berpapasan dengan para jilbaber. Kebanyakan mereka berwajah timur tengah. Hal ini semakin menegaskan bahwa pluralism di Amerikas Serikat adalah hal yang biasa. Masyarakat AS sudah terbiasa dengan kehadiran orang-orang dari luar negeri mereka. Selama di Chicago saya telah bertemu dengan orang-orang dari berbagai bangsa, dari asia, Eropa, Afrika, sampai Timur Tengah. Kebetulan hostel tempat kami menginap adalah sebuah hostel yang memilki ‘guest’ dari berbagai negara. Saya sempat berbincang-bincang dengan seorang Yahu

SPRING IN ILLINOIS (Catatan Perjalanan Singkat di kampung Abraham Lincoln)

Pada suatu malam di musim panas,bulan oktober ,1871, sebuah percikan api kecil berujung malapetaka terjadi di sebuah lumbung kecil milik pasangan O’leary,di sudut kota Chicago, Illinois. Kala itu, Chicago masih berumur sangat muda, tidak semodern saat ini. Kebanyakan bangunannya masih terbuat dari kayu. Percikan apa itu merembes ke rumah-rumah sekitarnya sehingga berujung pada tragedy besar yang di kenal dengan sebutan”The GREAT FIRE CHICAGO’ dan tercatat sebgai salah satu kebakaran terhebat dalam sejarah. Ratusan orang tewas, ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal. Selama berhari-hari kota itu menjadi lautan api. Chicago lumpuh total, orang-orang kehilangan tempat tinggal, kehilangan harta benda. Saudagar kaya berubah jadi pengemis miskin berpakaian compang-comping, tingkat kriminalitas meningkat dratis sejak saat itu. Namun kota itu tidak ‘mati’.Sebab beratus tahun kemudian, Chicago menjelma sebagai salah satu kota termodern dan terkenal di dunia. Chicago,

Here We Are, Uncle Sam!

I hopped off the plane at LAX with a dream and my cardigan welcome to the land of fame excess, (woah) am I gonna fit in? Jumped in the cab, Here I am for the first time Look to my right and I see the Hollywood sign This is all so crazy Everybody seems so famous… (Party In The USA) Alunan lagu Miley Cyrus serasa menggema di telingaku ketika pertama kali menjejak daratan Amerika… hmmm jadi ini negeri itu? Negeri yang katanya Adikuasa, Superpower and Bla..bla itu.. Negeri ini dulu hanya ada dalam kepalaku dan dalam film-film Dan sekarang….Here We Are, Uncle Sam! Ada sensasi yang luar biasa saat kakiku pertama kali menjejak negerinya Barrack Obama ini. KEDINGINAN! Hahaaaa… Brrr….AS masih winter Rupanya salju turun tepat di saat kami tiba di bandara International St Paul Mineapollis. Putih,semuanya tampak putih, tanah, pepohonan, rumput-rumput. Snowfall….indah sekali.. Dengan sangat excited para IELSPer menatap butiran-butiran putih yang jatuh dari langit it

An Amazing Journey To The West

Hoaaaa...sudah lama blog ini nganggur. Huhuu..aktivitas disini padat banget, makanya pulang kampus biasa langsung tidur(pengaruh jetlag). Jadi gak ada waktu buat corat-coret blog saya yang sangat sederhana sekali ini. Hmmm...actually, banyak banget cerita yang ingin saya bagi kali ini,terutama tentang hari-hari pertama saya di negeri Paman Sam ini. Tapi mulai dari mana yah??*jadi bingung* dari perjalanan aja dah. Kebetulan saya sempat mencoret-coret sesuatu di atas pesawat dalam perjalanan menuju AS. Cekidot!:) 26 February 2011, 22.30, di atas Pesawat Delta Airlines L620 Well…pada note kali ini, saya akan bercerita sedikit tentang perjalanan kami (para IELSP-ers) ke USA @ Soetta Internastional Airport, Before Leaving Yeah….Sudah hampir dua hari perjalanan menuju US ini kami lakukan. Sekitar 11 jam lagi dan kami akan tiba di negeri Paman Sam…Yihaa… So far perjalanan ini berjalan lancar, meski kemarin seorang teman kehilangan tiketnya di Soekarno Hatta.