Skip to main content

STORY OF SNOW #Chapter 2

Hari-hari berikutnya di Iowa, saya masih tetap excited dengan salju. Begitu juga teman-teman lainnya.
Suatu pagi, di hari ke 3 saya di Iowa, Salju kembali turun. Saya baru saja selesai mandi ketika roomate saya,Lyla bilang: "Wow, di luar turun salju!"
Saya mengintip dari jendela kamar, dan benar. Butiran-butiran putih seperti kapas turun dari langit perlahan-lahan. Pohon cemara di sekitar apartemen mulai memutih ditimpa salju. Saya mendengar celotehan beberapa anak di luar, rupanya teman-teman dari apartemen sebelah yang sedang menikmati snowfall pertama mereka. Dengan segera saya mengambil kamera dan bergabung bersama mereka. Tak menyadari bahwa saya hanya menggunakan kemeja tipis, gloves, dan sendal jepit. Yeah..sendal jepit!


                                                   Excited bermain salju, lupa pake jaket..hoho


Witro and Vita before going to campus

Setelah asyik foto-foto, teman-teman mulai menuliskan nama orang-orang terkasih mereka di atas salju. Ada yang menulis nama pacarnya,kakaknya, adiknya, sobatnya dll. Saya yang tidak memilki pacar, tentu saja hanya menuliskan nama-nama sobat saya dan berharap kelak mereka bisa datang ke negeri ini dan menuliskan nama mereka sendiri di atas salju. Request nama di salju pun mulai berdatangan dari teman-teman di Indonesia, namun saya tidak bisa menulis nama mereka satu persatu karena meskipun salju masih turun ketika musim semi tiba, kegiatan di kampus yang padat dan salju (yang biasanya turun pagi-pagi)keburu mencair.#beribu-ribu sori temans

Wishing you both happily ever after:D

                                                                            Siska on snow

                                                                              Sari On Snow

Comments

Popular posts from this blog

SEPUTAR BEASISWA ITEC INDIA

Berhubung belakangan ini banyak teman-teman yang bertanya segala sesuatu tentang program Beasiswa ITEC,akhirnya setelah 3 tahun berlalu (kelamaan yeee? :D), saya memutuskan untuk menuliskan beberapa informasi (yg saya ketahui dan sy alami ) ttg beasiswa ini. Well..berikut ini adalah beberapa hal ttg ITEC yang perlu diketahui. Apa itu ITEC? ITEC adalah singkatan dari Indian Technical and Economic and Cooperation Programme dan merupakan suatu program beasiswa dan training yang dibiayai secara penuh oleh pemerintah India (fully-funded) dan bisa diikuti oleh kurang lebih 161 negara yg merupakan ITEC Partner Countries dimana Indonesia Termasuk salah satunya. Apa saja program training yang ditawarkan? Program Itec menawarkan beberapa bidang   Seperti ekonomi keuangan dan perbankan,manajemen,teknologi informasi ,komunikasi dan bahasa inggris,teknik,dsb.(untuk lebih jelasnya bisa di lihat di brosur yg bisa diunduh di website ITEC www.itec.mea.gov.in ). Ada beragam pro...

Berburu Megalith di Lembah Besoa

Hamparan alam nan hijau tersaji dihadapan kami ketika mobil avanza yang kami tumpangi memasuki Lembah Napu Kabupaten Poso. Rintik-rintik hujan,semilir angin, udara yang sejuk berbalut kabut tipis menyambut kedatangan kami  di tempat itu. Gunung, padang rumput yang membentang, jalanan yang berkelok-kelok menyatu memberi kesan eksotisme khas pedalaman. Setelah melewati perjalanan darat berjam-jam dari Palu, dengan medan tempuh yang lumayan gak asik, kami akhirnya semakin dekat ke tujuan yaitu Desa Doda, Lembah Besoa, Lore, Kab. Poso. *** Gagasan untuk mengunjungi situs megalitik di lembah Besoa, Napu muncul secara spontan di kepalaku. Awalnya tujuan kami bukan Napu melainkan hanya sampai di Danau Tambing, sebuah danau rekreasi di daerah Taman Nasional Lore Lindu sekitar 3 jam dari kota Palu. Sudah beberapa kali kawan-kawan kantor saya mengajak untuk camping di danau itu, namun saya tolak karena beberapa alasan. Hingga suatu hari, ketika saya dan teman-teman sesama anggota...

Antara Bubur, Pengamen dan Ibu-Ibu PNS berseragam KORPRI

Pagi itu, saya yang kelaparan gegara gak makan dari  kemarin siang, memutuskan untuk kabur sejenak dari kantor untuk mencari sesuap pengganjal perut. Karena satu jam sebelumnya saya sudah melahap sebungkus nasi kuning *ketauan dah kejombean saya :p*, maka saya memutuskan untuk makan bubur manado. Pilihan saya jatuh pada sebuah warung makan langganan di jalan Pramuka Palu. Bagi saya bubur manado di tempat itu adalah bubur manado termaknyos di kota lembah kesayangan ini. Buburnya lembut, terasinya muantap. Farah Quinn pasti ga bisa masak yang seenak ini. Ahahaha. Maka bergegaslah saya memacu si Jupri menuju warung tersebut. Setiba di TKP, saya agak sedikit kecewa. Warung makan itu penuh sesak dengan ibu-ibu PNS berseragam korpri. Sepertinya mereka sekantor sedang ditraktir atasannya ato gimana, yang pasti, nyaris tidak ada bangku kosong bagi saya untuk menikmati semangkuk bubur di warung itu. Saya nyaris mengurungkan niat untuk makan, ketika mata saya menangkap sebuah bangku ko...