Jadi ceritanya, Si Jupri, motor tua
peninggalan bapak saya ngadat lagi. Sepagian saya sudah harus
berkeringat gegara mendorong doski ke bengkel terdekat. Sial
benar,pikir saya. Dalam kejadian ini, saya punya 4 orang pahlawan
yang super sekali. 2 orang pertama adalah tetangga yang awalnya
membantu saya 'menghidupkan' si jupri (namun gagal), 1 orang
berikutnya adalah ibu-ibu penjaga kios yang menunjukkan kepada saya
dimana letak bengkel terdekat (sebab bengkel dekat rumah masih
tutup). Dan terakhir tentunya, adalah om-om pemilik bengkel, yang
telah membantu saya 'membangunkan' si jupri.
Setelah berpeluh-peluh mendorong jupri
beberapa ratus meter, saya yang anggun ini akhirnya tiba di bengkel
yang ditunjukkan oleh ibu-ibu tadi. Thanks God, bengkelnya sudah
buka. Si om pemilik bengkel pun bertanya:
“ Kenapa mbak?”
“ Mogok pak, ndak mau idup” Si om
langsung mengambil alih jupri dan saya segera mencari bangku untuk
bisa duduk (hampir saja saya duduk di atas ta*i ayam -_-).
Seraya si jupri ditangani sama om yang
tepat, saya mulai memikirkan hikmah apa yang ada dibalik kejadian
ini. Kejadian kecil memang. Motor mogok itu biasa. Nothing special.
Tapi mari kita coba renungkan, *elus-elus jenggot sok wise
Lalu saya mulai menarik-narik
kesimpulan. Hikmah pertama dari kejadian ini, dengan mogoknya jupri,
saya bisa berbagi pahala dengan ke 2 orang tetangga yang telah
membantu saya pada awalnya, juga dengan ibu-ibu yang menunjukkan
kepada saya arah bengkel terdekat, mungkin bagi mereka itu hal biasa
dan gak ada apa-apanya, *helloww..cuma nunjukin arah bengkel ga ada
yang special?. Padahal tanpa mereka sadari, pagi itu pahala mereka
bertambah karena 'kesusahan' saya ,bukankah Allah berfirman bahwa Dia
akan menghitung kebaikan kita sekecil apapun? Bahkan hanya dengan tersenyum sekalipun?
Lalu dengan om-om pemilik bengkel ini,
mungkin bagi om itu musibah saya adalah rejekinya, sementara bagi
saya, keberadaan om itu adalah rejeki saya, since saya ga bisa
bayangin kalo ternyata bengkel beliau juga tutup, berarti saya harus
mendorong lebih jauh lagi untuk mencari bengkel *padahal udah rapi
jali mo ke kantor,ga asyik kan ada cewek cantik, manis,
mendorong-dorong motor pagi-pagi.
Hikmah ke 2, tentang penciptaan manusia
yang berbeda-beda, ada yang kaya dan ada yang miskin. Fine, bagi
Allah memang gampang mengayakan kita semua, tapi kalo semua orang
kaya, siapa yang mau susah-susah bangun pagi, mengais rejeki dengan
membuka bengkel? Bila semua orang kaya, di kantor saya gak bakalan
punya OB? Otomatis bos-bos saya berpangkat itu bakalan rempong
pagi-pagi sebelum kerja karena harus nyapu ruangan mereka.
Sungguh, manusia diciptakan untuk
saling melengkapi, perempuan-laki-laki, kaya-miskin, muda-kaya dan
sebagainya.
Saya terlalu asyik dengan pikiran saya
ketika tiba-tiba si om datang menyodorkan kunci motor ke arah saya,
“ Sudah mbak”
“ Eh sudah ya, oke pak. Setelah saya
memberikan sejumlah uang, dan mengucapkan terima kasih saya pun
menghidupkan si Jupri. One, two, threeeee..
dannnn yey! Hiduppp.
Sayapun melaju ke kantor bersama Jupri.
Pagi ini cerah secerah hati saya.:D
Comments
Post a Comment