Skip to main content

Antara Bubur, Pengamen dan Ibu-Ibu PNS berseragam KORPRI

Pagi itu, saya yang kelaparan gegara gak makan dari  kemarin siang, memutuskan untuk kabur sejenak dari kantor untuk mencari sesuap pengganjal perut. Karena satu jam sebelumnya saya sudah melahap sebungkus nasi kuning *ketauan dah kejombean saya :p*, maka saya memutuskan untuk makan bubur manado. Pilihan saya jatuh pada sebuah warung makan langganan di jalan Pramuka Palu. Bagi saya bubur manado di tempat itu adalah bubur manado termaknyos di kota lembah kesayangan ini. Buburnya lembut, terasinya muantap. Farah Quinn pasti ga bisa masak yang seenak ini. Ahahaha.

Maka bergegaslah saya memacu si Jupri menuju warung tersebut. Setiba di TKP, saya agak sedikit kecewa. Warung makan itu penuh sesak dengan ibu-ibu PNS berseragam korpri. Sepertinya mereka sekantor sedang ditraktir atasannya ato gimana, yang pasti, nyaris tidak ada bangku kosong bagi saya untuk menikmati semangkuk bubur di warung itu. Saya nyaris mengurungkan niat untuk makan, ketika mata saya menangkap sebuah bangku kosong di sudut ruangan. Bolehlah, nyelip. batin saya.

Perut saya sudah ramai memainkan genderang perang. Sepertinya lambung dan usus-usus sedang bermain tembak-tembakan. Baiklah,,baiklah..sabar sodara..sodara..kata saya menengkan. Sayapun segera memesan semangkuk bubur manado dan menyelip di antara ibu-ibu PNS menuju pojok ruangan. Sambil menunggu pesanan, saya mengotak-atik gadget , membaca berita highlight pertandingan semalam. Timeline FB penuh dengan status-status seputar pertandingan Portugal kontra Jerman. Ada yang mengejek, ada yang menyayangkan. Sementara teman saya yang lagi di AS, baru saja memposting hasil pertandingan antara AS melawan Ghana dinihari tadi. 2-0 rupanya. Sembari mata saya asik menatap layar gadget, kuping saya menangkap sedikit percakapan ibu-ibu PNS di samping saya.

" Iyo, dy itu harus dikasi tau, so terlalu skali,  tidak tau diri"

Upss..sepertinya ada yang lagi asyik bergosip pagi ini. Saya memutuskan untuk kembali tenggelam ke dalam gadget. Beberapa pelanggan mulai keluar satu-persatu. Baguslah, warung ini sudah tidak sesak lagi. 15 menit berlalu pesanan saya belum muncul, Lambung saya sudah berdenyut-denyut gak asik. Weww..mana ini buburnya?? saya pun bertanya kembali ke pelayan warung,katanya buburnya masih di masak, Rupanya ronde pertama sudah habis diborong ibu-ibu PNS ini. *mati dahhhh -___-'
Sambil menunggu, mata saya menangkap sesesosok pria berusia sekitar 50an yang memasuki warung. Di tangannya ada sebuah ember kecil dan sebuah gitar mungil. Pengamen kayaknya. Pria tua itu lalu mengambil posisi di depan pintu masuk. Sejurus kemudian, ia mulai memetik gitarnya. Memainkan musik yang bagi saya asik sekali didengar. Musik etnik kailli, seperti yang kerap diputar di RRI atau TVRI dalam program-program kedaerahan. Lalu si bapak tua mulai bernyanyi, sebuah lagu berbahasa kaili . Mata saya mengikuti gerak jarinya yang lincah memetik senar gitar. *wew jago bener, kapan-kapan ajarin saya dong pak, :D
Saya mulai menikmati nyanyian sang pak tua, sejenak melupakan genderang perang yang ditabuh oleh organ pencernaan saya, ketika tiba-tiba seorang pelanggan warung berteriak kasar ke arah pengamen tersebut.
"CO KATA DIAMM, SAKIT TELINGAKU BADENGAR INI!!" (dialog menggunakan logat Palu)

Asal suara itu adalah seorang ibu pns berbaju korpri, berkacama mata dengan rambut potongan bob pirang. Dari gayanya, sepertinya ia adalah seseorang yang memiliki jabatan di instansinya. Bisa jadi, dialah yang mentraktir stafnya di warung itu. Pak Tua itu nampak kaget diteriaki seperti itu. Namun alih-alih berhenti, Ia hanya mengecilkan suara musik dan melanjutkan nyanyiannya.
Beberapa saat kemudian, si ibu PNS itu kembali mengumpat:

"COBA KATA ITU BERHENTI SAJA, MENDING SUARA BAGUS, SAYA MAU MENELPON INI, SO NDA KEDENGARAN"

Ucapannya itu disambut tawa kecil ibu-ibu lain di sekitarnya.
Kali ini, Pak Tua Pengamen itu terdiam, ia tidak melanjutkan nyanyian, namun tetap memetik gitarnya pelan.

Terlalu, batin saya. Pengamen itu mungkin saja membuat mereka merasa terganggu, tapi tidak sepantasnya ibu itu berteriak seperti itu, di depan umum, kepada pria yang sepertinya berusia jauh lebih tua dari dia. Atau mungkin karena pak Tua itu hanya pengamen dan ia (mungkin) seorang pejabat?

Well...kita memang mungkin kerap merasa terganggu dengan kehadiran pengamen-pengamen seperti mereka. Jujur, saya pribadi pernah 'mengusir' beberapa pengamen di seputaran pantai talise yang mendekat ketika saya dan teman-teman saya sedang asyik nongkrong. Beberapa dari mereka memang hanya sekedar menyanyi asal-asalan sambil memukul-mukut botol aqua, Siapa coba yang tak terganggu? Lalu saya berpikir kembali, meski menggangu, bukankah lebih baik mereka mengamen dari pada meminta-minta (tanpa melakukan sesuatu)? bukankah lebih baik mereka mengamen dari pada mencopet? Walau mereka mengamen dipaksakan, tapi paling tidak mereka mencoba bekerja secara halal. Coba bayangkan kalo pengamen-pengamen itu memilih menjadi pencuri, atau pencopet, ato segala bentuk tindak kriminal lain yang meresahkan kita?
Lagi pula alangkah tidak bijaknya kita, bila pada akhinrnya, alih-alih memberi sepeser rupiah, kita malah memaki mereka.
Saya teringat sebuah potongan surat favorit saya, 

“Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.” (Surat Adh-Dhuha, ayat 10) 

Ayat ini mengajarkan kita untuk tetap berbuat baik kepada peminta-minta,se-menyebalkan apapun mereka.
Surat adh-dhuha ayat 10 ini sangat menohok saya, terlebih ketika saya teringat laku saya beberapa waktu lalu di India. Kala saya dan sahabat saya,Mega, berjalan di pasar dan dikuntit oleh seorang peminta-minta. Meski kami sudah memberi beberapa koin rupee, si ibu terus menguntit kami, bahkan menarik-narik tangan saya. Karena kesal saya pun mengeluarkan kata-kata yang agak kasar, ibu peminta-minta itu terdiam lalu pergi. Dalam sekejap saya merasa merasa bersalah luar dalam. *ampuni saya ya Alloh -__-

Pak Tua dengan Gitar mungilnya


 Tulisan ini bukan bermaksud menggurui ato sok suci. Dengan iman yang masih labil, Habluminallah dan Habluminannas saya masih jauuuuuuuuh dari sempurna. Namun, tidak ada salahnya bagi kita untuk saling mengingatkan, bukan?? :D

                                                                        ***
Bubur saya belum kunjung datang, perut saya semakin kacau balau, sekacau balau pikiran saya melihat kelakuan ibu PNS tadi. Beberapa menit kemudian, si pelayan warung datang membawa nampan. Di atasnya ada beberapa mangkuk bubur, saya berharap salah satunya adalah punya saya, Ternyata bukan. Bubur-bubur itu disodorkan ke 3 orang gadis dihadapan saya, Sepertinya mereka memang lebih dulu datang dari saya, baiklah. tak apa-apa.

Tiba-tiba ibu PNS berkacamata tadi kembali bicara: 

"Loh,kok mereka duluan dilayani??Kita dari tadi disini,mbak. So batunggu dari tadi ini

Si pelayan menyahut pelan " Maaf bu, buburnya baru habis dimasak"

Ibu PNS Itu kembali nyolot: "Iya,tapi kita kan yang duluan! Eh de,kita ini punya uang untuk bayar, begini-begini kita pejabat" 
Kalimatnya itu diikuti koor tawa dari beberapa rekannya

Ckck,,sungguh TER-LA-LU!  kata Rhoma, eh, kata saya dalam hati, baru juga PNS sudah songong, saya aja pegawe kontrak BUMN *ngok* biasa-biasa aja.
Saya menatap ibu itu  dengan tatapan kurang ngajar, sepersekian detik matanya bertemu dengan mata saya, lalu ia kembali ngobrol dengan  rekan-rekan PNSnya. 
Cuek.

Sejurus kemudian bubur manado saya datang, lengkap dengan ikan asin dan perkedel jagungnya.
Kekesalan terhadap laku ibu-ibu PNS itu membuat napsu makan saya menjadi-jadi. 
Dalam sekejap semangguk bubur manado itu ludes tak tersisa.
****
Burman TER-ENYAK di Palu *bagi saya yee


***

NB :  
Pelajaran Moral Hari ini:
"Bila tidak memberi, paling tidak jangan memaki"
"Baju PNS gak berarti lu menguasai dunia"
"Jangan lambat makan, bila gak mau organ pencernaan main tembak-tembakan"


(Palu, Tengah hari, 17 Juni 2014, sepertinya lapar ulang :/ )






Comments

  1. Baru bagaimana nasibnya bapak pengamen ika? Traktir makan kek ikaa.. :D

    ReplyDelete
  2. cuma ba ba diam di pinggir pintu,main gitar pelan2, so nda menyanyi -_-
    ada lah dikasih pake makan

    ReplyDelete
  3. Saya pun jadi lapar pingin makan ibu-ibu itu argghhh....
    Ya itulah hiasan hidup

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Berburu Megalith di Lembah Besoa

Hamparan alam nan hijau tersaji dihadapan kami ketika mobil avanza yang kami tumpangi memasuki Lembah Napu Kabupaten Poso. Rintik-rintik hujan,semilir angin, udara yang sejuk berbalut kabut tipis menyambut kedatangan kami  di tempat itu. Gunung, padang rumput yang membentang, jalanan yang berkelok-kelok menyatu memberi kesan eksotisme khas pedalaman. Setelah melewati perjalanan darat berjam-jam dari Palu, dengan medan tempuh yang lumayan gak asik, kami akhirnya semakin dekat ke tujuan yaitu Desa Doda, Lembah Besoa, Lore, Kab. Poso. *** Gagasan untuk mengunjungi situs megalitik di lembah Besoa, Napu muncul secara spontan di kepalaku. Awalnya tujuan kami bukan Napu melainkan hanya sampai di Danau Tambing, sebuah danau rekreasi di daerah Taman Nasional Lore Lindu sekitar 3 jam dari kota Palu. Sudah beberapa kali kawan-kawan kantor saya mengajak untuk camping di danau itu, namun saya tolak karena beberapa alasan. Hingga suatu hari, ketika saya dan teman-teman sesama anggota Eng

SEPUTAR BEASISWA ITEC INDIA

Berhubung belakangan ini banyak teman-teman yang bertanya segala sesuatu tentang program Beasiswa ITEC,akhirnya setelah 3 tahun berlalu (kelamaan yeee? :D), saya memutuskan untuk menuliskan beberapa informasi (yg saya ketahui dan sy alami ) ttg beasiswa ini. Well..berikut ini adalah beberapa hal ttg ITEC yang perlu diketahui. Apa itu ITEC? ITEC adalah singkatan dari Indian Technical and Economic and Cooperation Programme dan merupakan suatu program beasiswa dan training yang dibiayai secara penuh oleh pemerintah India (fully-funded) dan bisa diikuti oleh kurang lebih 161 negara yg merupakan ITEC Partner Countries dimana Indonesia Termasuk salah satunya. Apa saja program training yang ditawarkan? Program Itec menawarkan beberapa bidang   Seperti ekonomi keuangan dan perbankan,manajemen,teknologi informasi ,komunikasi dan bahasa inggris,teknik,dsb.(untuk lebih jelasnya bisa di lihat di brosur yg bisa diunduh di website ITEC www.itec.mea.gov.in ). Ada beragam program

USS Indianapolis:Men of Courage, Kisah Tragis di Balik Bom Atom Hiroshmia

Film ini diangkat dari kisah nyata yang terjadi di masa perang dunia II. Kala itu situasi dunia tengah memanas. Setelah pengeboman Pearl Harbor di Hawai oleh Jepang, Amerika Serikat berniat untuk melakukan balas dendam. Dendam yang akhirnya berujung menjadi salah satu tragedi kemanusiaan terbesar di abad ke 21. Berkisah tentang tenggelamnya kapal perang AS,USS Indianapolis yang menyisakan tragedi mengerikan bagi para awaknya. Adalah kapten McVay (diperankan oleh Nicholas Cage) yang mendapat titah dari pemerintah AS untuk menjalankan sebuah misi rahasia ke sebuah pulau terpencil di Samudera Pasifik. McVay diperintahkan untuk memimpin Kapal Induk USS Indianapolis, salah satu kapal perang terbesar saat itu, yang ternyata memuat salah satu elemen penting dalam pembuatan bom atom' Little Boy" yang nantinya akan dijatuhkan di Hiroshima. Meski tak satupun dari mereka yang mengetahui apa yang tengah mereka muat di atas kapal, Kapten Mcvay menerima perintah tersebut. Sebelum b