Hal pertama yang harus kami lakukan
setelah terpilih adalah mengurus visa. Proses beasiswa ITEC ini sangatlah
cepat. Keberangkatan kami ke India hanya sekitar 2 minggu lebih setelah kami
dinyatakan lulus. Otomatis segala persiapan harus dilakukan secara kilat.
Dan tibalah saatnya kami harus
berangkat ke Bali untuk mengurus Visa India. Karena biaya dari daerah ke Bali
tidak ditanggung oleh pihak pemberi beasiswa,maka sy dan teman saya memutuskan
untuk berangkat ke Bali 3 hari sebelum keberangkatan kami ke India (agar tidak
makan ongkos,bolak-balik). Di Bali kami di’tampung’ di salah satu rumah kerabat
teman saya, Mega.
Konsulat India di Bali terletak
di daerah Renon, Jl Raya Puputan. Agak sulit ditemukan sehingga kami sempat
muter-muter (di bawah teriknya
matahari Denpasar). Setelah bertanya kiri-kanan, fiuhh..akhirnya ketemu juga.
Gedung Consulatenya tidak terlalu besar. Dari luar tidak nampak kalau itu
adalah konsulat India sebab plang penandanya agak kurang jelas bila dilihat
sepintas. Oleh satpam kami ditanya
ada keperluan apa, saya jawab: Urusan visa, lalu si satpam pun membukakan pintu
mempersilahkan kami masuk. Consulate India nampak lengang siang itu. Di lobi
hanya nampak beberapa turis asing yang nampaknya juga akan mengurus visa. Salah seorang petugas mempersilahkan kami
masuk dan memeriksa dokumen-dokumen kelengkapan kami Urusan visa pun hanya sekejap.. Soal biaya,
kami tidak perlu membayar, sebab semuanya telah dibiayai oleh pemerintah India.
Tidak berapa lama visa kami sudah kelar dan tertempel manis di paspor saya.
Mudah dan cepat. Tidak seperti 2 tahun
lalu ketika saya mengurus visa di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.
Fiuhh…rempongnya minta ampun. Harus mengantri dari jam 5 subuh hingga tengah
hari. Belum lagi securitynya yang luar biasa ketat. Ckck.
|
Visa India |
By the way, Visa sudah ditangan. Kami masih punya sehari tersisa di Bali sebelum bertolak ke India. Saya dan Mega menggunakan
kesempatan ini untuk jalan-jalan
di
Pulau Eksotis ini. Berbekal motor pinjaman dari Mbak Tini dan papan penunjuk
jalan (serta tanya kiri kanan kepada bli-bli di jalanan) kami pun meluncur ke
Kuta. Salah satu daerah paling tersohor di Bali. Menyusuri jalanan di Legian
yang penuh dengan bule-bule yang ‘waw'.Mata saya tidak berkedip,apalagi kalo bulenya
kece.hehe. Kami mengunjungi Monumen Bom Bali, yaitu monumen yang bangun untuk
memperingati kejadian tragis di Legian tahun 2001 silam. Sedikitnya ratusan
warga asing tewas dalam peristiwa yang sempat menggegerkan dunia itu. Setelah
puas berfoto2,kamipun menikmati sunset di pantai kuta dan kembali ke Denpasar
pada malam hari (sempat tersesat sebentar ‘Sigh’)
|
Menanti Sunset di Pantai Kuta |
|
Sempat dikira turis dari Malaysia oleh Bli-Bli setempat,hihi |
|
Surfer Girl, yeah! :P |
|
Monumen Bom Bali, Legian. |
Esoknya saya menyempatkan diri
bertemu dengan Awan, salah satu sahabat saya sesama penerima beasiswa IELSP
yang tinggal di Bali. Kami bernostalgia ria di Junction, sebuah tempat
nongkrong anak muda Bali yang katanya baru di buka.
|
Bersama I Kadek Purnawan, teman sesama Grantee IELSP Cohort-8, He's now back to USA for pursuing his Master Degree at Indiana University |
Comments
Post a Comment