Setiap pagi, saat mata kita baru saja terbuka, narasi penuh kelebaian dari para host infotaiment langsung terdengar.
Seperti pagi itu kala saya baru saja terbangun dari tidur,
“Pemirsa, kehamilan Krisdayanti yang semakin membesar tidak menghentikan langkahnya untuk terus tampil di atas panggung, hal ini menghembuskan kabar kalau ternyata suaminya Raul Lemos telah jatuh bangkrut, sehingga KD harus kejar setoran demi sang jabang bayi…..dan bla…bla…*dengan tone suara naik turun,lebai.
Hoammm…. peduli amat dengan suami KD yang bangkrut….emang ada hubungan dengan saya…saya menguap dan langsung mengganti chanel TV(yang tidak ada gosipnya)karena rata-rata hampir semua stasiun TV menayangkan infotaiment di pagi hari. Sebut saja Go Spot di RCTI, Was-Was di SCTV, dan Insert di Trans TV. Mereka berlomba-lomba menayangkan gossip paling pagi..sampe-sampe harus memindahkan jam tayang yang awalnya jam 7 (WIB) menjadi jam 6 pagi.
Otomatis, kita yang baru bangun langsung ‘menyantap’ gossip ‘terhangat’ a la mereka. Sebenarnya sih, saya juga kerap ikut-ikutan menonton tayangan infotemen, tapi bukan sebagai penikmat tapi pemerhati (ceileh, sok banget). Tayangan infotaiment sebenarnya gak buruk-buruk amat, tergantung pemberitaannya. Kalo pemberitaannya seputar artis yang mau merid, baru melahirkan, tentang prestasi artis A or keberhasilan film B, atau hal-hal yang human interest menurut saya sih gak masalah. Selain itu ada juga kisah-kisah sukses artis yang bisa memotivasi kita untuk melakukan hal-hal baik. Tapi kalo sudah buka-buka aib artis lain kan parah, menuduh dengan narasi yang sengaja mengiring pemikiran pemirsa bahwa si artis A memang telah melakukan apa yang dituduhkan. Infotaimen kerap dijadikan sarana bagi para artis yang saling berseteru untuk saling mencaci maki, saling mengata-ngatai, mengumpat, menjatuhkan, bahkan saling memfitnah
Kasus teranyar adalah kasus Dewi Persik Vs Julia Perez. Kedua artis paling sensasional di Indonesia ini, tanpa malu-malu saling membuka aib mereka di depan publik.
Padahal jelas sekali hal seperti itu dilarang dibeberapa pasal Kode Etik Jurnalistik diantaranya:
Pasal 3 yang menyebutkan bahwa;Wartawan Indonesia tidak menyiarkan berita, tulisan atau gambar yang menyesatkan, memutarbalikkan fakta, bersifat fitnah, cabul, sadis dan sensasi berlebihan. Serta Pasal 6: Wartawan Indonesia menghormati dan menjunjung tinggi kehidupan pribadi dengan tidak menyiarkan berita, tulisan, atau gambar yang merugikan nama baik atau perasaan susila seseorang, kecuali menyangkut kepentingan umum.
Kenyataannya, wartawan-wartawan infotaiment sepertinya kurang memperhatikan kode etik ini.
Pada tahun 2006, Nahdatul ulama Indonesia telah mengeluarkan pernyataan bahwa tayangan gossip adalah haram sebab mengandung ghibah dan kerap mengumbar aib orang lain. Namun hingga saat ini tayangan infotaiment ini tetap memperoleh rating yang cukup tinggi. Artinya masyarakat tetap menikmati dan menyukai acara jenis ini. Itulah kenapa tayangan ini ada dihampir semua stasiun TV,dan ditayangkan pagi,siang sampai malam. Nyaris di waktu-waktu prime time.
Maka jangan heran bila kebiasaan bergunjing masyarakat kita juga semakin intens. Ibu-ibu rumah tangga bergosip sambil mencuci pakaian, Ibu-ibu kantoran bergunjing di sela-sela pekerjaan, para siswa dan mahasiswa bergosip di antara jam pelajaran,..Fiuhhh!
Sepertinya Semangkuk gossip hangat yang kita ‘santap’ setiap hari dari media massa, memberikan kita stamina yang cukup untuk bergunjing kiri kanan. Sadarkah kita??…..
Comments
Post a Comment