Skip to main content

When Everybody Asking.....


Beberapa waktu lalu saya lagi asik twit-twitan sama seorang teman. Ehm. Bukan teman sih, let say, mantan’student’ waktu saya  masih ngajar di Easy English. 
Trus dia tanya:
Ma’am..have you found your Mr.Right??
Agak kaget juga dengan pertanyaan bocah ini. Gak ada angin gak ada ujan, kok nanya kayak gitu. Kayaknya orang-orang di sekitar saya udah mulai penasaran dan bertanya-tanya, mengapa di usia saya yang.. well..boleh dikatakan dewasa saya belum pernah sekalipun terlihat jalan bersama seorang lelaki(kecuali sohib saya dan sodara sepupu saya).

Sama halnya seperti ketika kemarin saya pergi menghadiri sebuah pesta pernikahan teman kantor. Bapak, rekan kerja saya bertanya” Dengan siapa ka?”

Jawab saya” Sendiri pak”

Dahi si bapak langsung berkerut heran” Lho, paitua nya mana?? (‘paitua’ means  suami or pacar)

Sayapun tertawa:” hahaha…belum ada pak’

Si bapak (beserta istrinya)pun memandangi saya dengan tatapan aneh.

Lain lagi ketika saya sedang berada di kantor, ketika lagi asik menginput data, tiba-tiba si Pak Boss, dari balik laptopnya, bertanya:”Ika,sudah punya calon?”

*Glek 

Saya yang lagi berkonstrasi dengan pekerjaan kontan terheran-heran dengan pertanyaan yang tiba-tiba itu.

Well..ada apa ini sebenarnya sodara-sodara?
Mengapa dunia  (halahh) seakan-akan bertanya-tanya tentang status saya yang hingga detik ini masih single.
Apanya yang aneh coba??Sobat saya Almira single, si Titi juga single, Anggi juga single. Trus apanya yang salah??
Apakah pacaran itu memang telah menjadi sebuah kewajaran di era global warming saat ini???

Entahlah..

Meski demikian kadang saya merasa sulit menjawab ketika orang-orang bertanya soal itu. 

“Ris, kenapa gak pacaran??’

Kalo saya jawab:” Ga ada pacaran dalam agama Islam” , 
ntar saya dibilang sok alim lagi.
Kalo saya jawab:
” Belum nemu yang cocok’
Entar saya dibilang sok jual mahal dan tukang pilih-pilih.

Trus kalo saya bilang:”Males’
Ntar dikirain saya gak normal lagi. Hiii…


Sungguh dilema.

Well..kembali ke soal twit-twitan dengan si mantan student. Saya pun menjawab:
” I just haven’t meet him yet’

Si Student pun bilang: 
“ There are so many guys in this world how come you can’t find him yet?”

Fiuhhh..buset dah ni bocah. Maka saya pun membalas: 
“Emang banyak, tapi kan yang minjamin saya tulang rusuk kan cuma satu’ #Eaa

Si student balas lagi:
”hmm berarti mem orangnya selektif’

Tuh kan??*sigh

Selektif itu wajar kan? Masa saya mau  menerima orang yang datang menawarkan cinta (buset dah kata-kata gue) dengan seenaknya?? Gimana kalo dia itu ternyata brengsek, suka maen pere, gak rajin solat, gak setia ato psycho kayak yang di tipi-tipi itu..hiiiii..

Sebenarnya sih saya gak milih-milih. Saya emang punya kriteria (dan bukankah setiap orang punya kriteria pendamping idaman??)

Bukankah itu wajar??

Lagian saya memang belum menemukan yang 'pas'
Kata teman and sodara-sodara saya yang telah menikah,katanya kalo kita ketemu jodoh tuh pasti berasa. Apa tuh istilahnya?? Chemistry?? yeah begitulah, katanya kalo kita dah dipertemukan, kita akan tau sendiri. Lewat hati bukan lewat mata  #ciehh.

So, whateverlah, orang-orang disekitar bertanya-tanya.  I’m still enjoy this loneliness. Saya yakin si Mr.Right akan datang pada pada saat yang tepat.
So, please, Stop asking, people! :)
***
NB: Saya yakin bukan hanya saya saja yang punya pengalaman seperti ini(^^)


Comments

Popular posts from this blog

Berburu Megalith di Lembah Besoa

Hamparan alam nan hijau tersaji dihadapan kami ketika mobil avanza yang kami tumpangi memasuki Lembah Napu Kabupaten Poso. Rintik-rintik hujan,semilir angin, udara yang sejuk berbalut kabut tipis menyambut kedatangan kami  di tempat itu. Gunung, padang rumput yang membentang, jalanan yang berkelok-kelok menyatu memberi kesan eksotisme khas pedalaman. Setelah melewati perjalanan darat berjam-jam dari Palu, dengan medan tempuh yang lumayan gak asik, kami akhirnya semakin dekat ke tujuan yaitu Desa Doda, Lembah Besoa, Lore, Kab. Poso. *** Gagasan untuk mengunjungi situs megalitik di lembah Besoa, Napu muncul secara spontan di kepalaku. Awalnya tujuan kami bukan Napu melainkan hanya sampai di Danau Tambing, sebuah danau rekreasi di daerah Taman Nasional Lore Lindu sekitar 3 jam dari kota Palu. Sudah beberapa kali kawan-kawan kantor saya mengajak untuk camping di danau itu, namun saya tolak karena beberapa alasan. Hingga suatu hari, ketika saya dan teman-teman sesama anggota Eng

SEPUTAR BEASISWA ITEC INDIA

Berhubung belakangan ini banyak teman-teman yang bertanya segala sesuatu tentang program Beasiswa ITEC,akhirnya setelah 3 tahun berlalu (kelamaan yeee? :D), saya memutuskan untuk menuliskan beberapa informasi (yg saya ketahui dan sy alami ) ttg beasiswa ini. Well..berikut ini adalah beberapa hal ttg ITEC yang perlu diketahui. Apa itu ITEC? ITEC adalah singkatan dari Indian Technical and Economic and Cooperation Programme dan merupakan suatu program beasiswa dan training yang dibiayai secara penuh oleh pemerintah India (fully-funded) dan bisa diikuti oleh kurang lebih 161 negara yg merupakan ITEC Partner Countries dimana Indonesia Termasuk salah satunya. Apa saja program training yang ditawarkan? Program Itec menawarkan beberapa bidang   Seperti ekonomi keuangan dan perbankan,manajemen,teknologi informasi ,komunikasi dan bahasa inggris,teknik,dsb.(untuk lebih jelasnya bisa di lihat di brosur yg bisa diunduh di website ITEC www.itec.mea.gov.in ). Ada beragam program

USS Indianapolis:Men of Courage, Kisah Tragis di Balik Bom Atom Hiroshmia

Film ini diangkat dari kisah nyata yang terjadi di masa perang dunia II. Kala itu situasi dunia tengah memanas. Setelah pengeboman Pearl Harbor di Hawai oleh Jepang, Amerika Serikat berniat untuk melakukan balas dendam. Dendam yang akhirnya berujung menjadi salah satu tragedi kemanusiaan terbesar di abad ke 21. Berkisah tentang tenggelamnya kapal perang AS,USS Indianapolis yang menyisakan tragedi mengerikan bagi para awaknya. Adalah kapten McVay (diperankan oleh Nicholas Cage) yang mendapat titah dari pemerintah AS untuk menjalankan sebuah misi rahasia ke sebuah pulau terpencil di Samudera Pasifik. McVay diperintahkan untuk memimpin Kapal Induk USS Indianapolis, salah satu kapal perang terbesar saat itu, yang ternyata memuat salah satu elemen penting dalam pembuatan bom atom' Little Boy" yang nantinya akan dijatuhkan di Hiroshima. Meski tak satupun dari mereka yang mengetahui apa yang tengah mereka muat di atas kapal, Kapten Mcvay menerima perintah tersebut. Sebelum b